Siak – Riau Independen | Enam kecamatan di Siak, jumlah stunting pada balita masih cukup tinggi, terutama di kecamatan Mempura. Oleh sebab itu, Forikan Siak gencar melakukan penyuluhan dan edukasi kepada ibu-ibu kader Posyandu.
Ketua Forikan Siak Rasidah Alfedri, Jumat (9/9/2022) mengatakan, ibu-ibu kader Posyandu itu langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya para ibu-ibu hamil, dan ibu yang memiliki balita.
Padahal, kata dia, pencegahan dan percepatan penurunan stunting menjadi salah satu agenda prioritas nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
“Pemerintah sudah gencar memberikan penyuluhan stunting maupun memberikan bantuan PMT, namun peran dari ibu-ibu kaderlah sebagai ujung tombak ini sangat diharapkan, karena ibu-ibu kader langsung bersentuhan dengan masyarakat,” jelas Rasidah di Gedung Batin Jaonang, kompleks kantor camat Minas.
Disampaikannya, kegiatan tersebut dimulai dari kecamatan Kerinci Kanan, Sungai Mandau, Mempura, Dayun, Bungaraya dan terakhir di kecamatan Minas.
Rasidah menjelaskan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Kondisi ini mempunyai bahaya jangka panjang bagi masa depan anak.
“Dampak jangka panjang penderita stunting adalah, berisiko lebih tinggi terkena penyakit degeneratif seperti kencing manis, jantung, atau kanker. Kenapa risiko terkena penyakit tersebut tinggi? Karena saat kecil perkembangan organ tubuh penderita stunting kurang maksimal,” kata Rasidah menjelaskan.
Data sementara hasil penimbangan di bulan agustus, jumlah balita stunting di enam kecamatan adalah, kecamatan Minas 29 balita, Sungai Mandau 112, Kerinci Kanan 18, Dayun 118, Mempura 137 balita, dan Bungaraya sebanyak 23 balita.
Salah seorang kader Eka Marisa dari Kelurahan Minas Jaya Posyandu Kasih ibu, menyampaikan ucapan terimakasih atas informasi dan edukasi yang diberikan oleh Forikan Siak.
Menurutnya kegiatan itu sangat bermanfaat bagi ibu-ibu kader Posyandu, sehingga upaya penanganan dan penurunan angka stunting di kampung-kampung bisa tercapai.
Kegiatan penyuluhan stunting dan Pelatihan pembuatan PMT ini, kerjasama Forikan Siak dengan PT. Bumi Siak Pusako.***