Husni Merza Raih Penghargaan Dari KPAP Riau Di Rakorda KPA Se Riau

Pekanbaru | riauindependen.ci.id | Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau (KPAP) mengelar Rapat Koordinasi Daerah KPA se Provinsi Riau Tahun 2022. Bersamaan dengan itu, Wakil Gubernur Riau yang juga ketua KPAP Edy Natar Nasution menyerahkan penghargaan kepada H Husni Merza, BBA, MM atas kontribusi aktif upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Riau.

Rakorda ini di gelar selain mempererat tali silaturahmi juga bertujuan meningkatkan pemahaman yang sama pemecahan masalah yang terarah monitoring hasil kegiatan dan perencanaan tindak lanjut kedepan untuk mencapai indicator pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS melalui strategi 3 Zero yakni Zero New HIV Infection, Zero AIDS Related Deaths, dan Zero discrimination.

Wakil Bupati Siak Husni Merza yang juga Ketua Pelaksana KPA kabupaten Siak mengungkapkan kontribusi aktif KPA kabupaten Siak dalam upaya penanggulangan HIV tidak terlepas dukungan Pemkab Siak. Karena menurutnya, penangganan HIV/AIDS harus didukung dengan kerjasama dan sosialisasi yang baik dari seluruh sector.

“Pencegahan HIV kami lakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, kemudian kita bekerjasama dibeberapa Puskesmas mewajibkan calon pengantin tes HIV dan tes HIV bagi ibu hamil,”kata Husni, usai Rakor KPAP Provinsi bersama KPA kabupaten Kota se-Provinsi Riau, berlangsung di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, kamis (17/11/2023).

Lanjutnya, Penanggualngan HIV/AIDS tidak bisa di bebankan kepada Dinas Kesehatan semata, karena kasus HIV/AIDS sangat di pengharuhi oleh perilaku, budaya, lingkungan sosial dan lingkungan. HIV/AIDS ini masalah sosial, karena itu penanggulanggannya harus di integrasikan dengan program pembanguan nasional, Provinsi dan kabupaten Kota.

“HIV/AIDS inikan masalah sosial, penangannnya harus terpadu, peningkatan hidup sehat, pencegahan penyakit, perawatan dan pengobatan bagi mereka yang terdampak HIV,”kata dia.

Ia menambahkan, semua pihak harus berperan, tidak hanya memberikan perlindungan terhadap mereka yang berada dalam HIV AIDS, tapi juga terhadap mereka yang rentan. Perlindungan dan pembinaan memang saatnya semua pihak ambil bagian, sehingga mereka dapat bangkit menata diri dalam meraih cita-cita demi masa depannya. Lingkungan yang sehat dan nyaman, sekolah layak anak, akan terus diperjuangkan, sehingga menyeluruh.

“Sebenarnya tidak hanya perihal HIV AIDS ini saja yang menjadi persoalan, narkoba, dan kriminalitas, sehingga anak berhadapan dengan hukum, perlu menjadi pemikiran kita bersama,”tutupnya. **




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *