Proyek Milyaran Rupiah, Pembangunan Sekolah Di Palika Diduga Asal Jadi Tidak Efektif Pengawasan

Panipahan | riauindenpenden.co.id | Proyek pembangunan gedung rehabilitasi ruang sekolah, rumah dinas guru (RDG), ruang Laboratorium IPA dan ruang tata usaha beralokasi di SMP Negeri 4 Pasir Limau  Kapas Kepenghuluan Teluk Pulai Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) Kabupaten Rokan Hilir, mencapai anggaran seluruhnya item empat kegiatan tersebut, yaitu Rp. 2.657.587.000.-  mulai pengerjaan pada tanggal 6 Juni 2023 lalu terkesan seolah terbengkalai.

Dana proyek pembangunan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikerjakan secara Swakelola disampaikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Proyek pembangunan yang dibangun ruang kelas sekolah, pembangunan rumah dinas guru, ruang tata usaha dan laboratorium IPA beralokasi SMP Negeri 4 Pasir Limau Kapas Kepenghuluan Teluk Pulai Panipahan tersebut dengan nilai cukup fantastis, terlihat pengerjaannya asal jadi dan patut diduga adanya permainan oleh pihak pengelola atau kontraktor dan juga kurangnya Pengawasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Rohil.

Sementara yang mengerjakan proyek pembangunan tersebut bukan siapa-siapa melainkan orang dalam tetapi tidak menguasai soal bangunan, dan juga pengawasnya diluar dinas pendidikan patut diduga proyek pembangunan yang dibangun ini tidak lagi menurut gambar bangunan atau besteknya.

Dari hasil pantauan awak media ini pada pelaksanaan pekerjaan yang sudah mencapai 4 bulan itu, mungkin baru diselesaikan pengecoran lantai, cor balok tiang dan pasang batu tetapi untuk Rehabilitas baru buat tapak saja, sehingga saat ini terkesan seolah dibiarkan untuk terlantar proyek tersebut.

Saat di konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Rohil Asril Arief, S.Sos melalui nomor WhatsAppnya untuk dipertanyakan pembangunan tersebut” jawabnya nanti kita tanyakan kepada pengawas di lapangan” imbuhnya.

Selanjutnya, setelah dicari informasi lagi siapa yang sebenarnya pengawas dilapangan tersebut, rupanya yang mengerjakan orang di luar Dinas Pendidikan Kabupaten Rohil. Pantas dan wajar diduga dikerjakan asal-asalan karena tak ada juga pengawas dari dinas pendidikan kabupaten Rohil tersebut.

Sebagai Koordinator Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Panipahan angkat bicara tentang kondisi proyek Pembangunan gedung rehab ruang sekolah, rumah dinas guru, ruang laboratorium serta ruang tata usaha sangat kecewa dan disayangkan dengan cara pengerjaan proyek pembangunan tersebut, yang tidak sesuai dengan bestek yang pagu anggarannya dari DAK.

“Padahal yang dibangun rumah sekolah untuk generasi muda untuk masa depan tempat belajar menimbang ilmu pengetahuan disekolah tersebut, yang mana nantinya juga anak saya bisa sekolah disitu, sementara bila dilihat kualitas pembangunannya seperti itu cepat atau lamban akan runtuh. Nah bilamana terjadi kejanggalan rusak, retak atau mungkin roboh nantinya oleh karena itu, sama siapa saya menuntut pihak sekolah atau Kepala Dinas Pendidikan Rohil”, imbuhnya.

Ditambahkan lagi meminta kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk turun kelapangan dengan melihat pembangunan tersebut apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan layak?  Jangan nanti menimbulkan masalah kedepannya, tutupnya.(tamrin).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *