Rohil | Riauindependen.co.id | Pileg & Pilpres 2024 suka tidak suka faktanya harus di akui bahwa banyak kontroversi & gaduh akibat ulah sirekap KPU. KPU terkini di tuntut transparan dan akuntable dan harus ungkap masalah sirekap. Sirekap adalah informasi terbuka notabene anggarannya bersumber dari pajak yang di bayarkan warga negara. Anomali dampak sirekap KPU ternyata akhirnya menerabas sampai ke kabupaten Rokan Hilir.
Baru baru ini salah satu calon legislator partai beringin calon caleg anggota DPRD Propinsi Riau daerah pemilihan wilayah pemilihan Kabupaten Rokan Hilir Dr. Khaidir mantan dosen & pensiunan PNS tersebut ikut merasa kecewa ulah biang kerok sirekap. Menurut legislator partai Golkar berdomisili di Pekanbaru tersebut aneh dan ajaibnya saat melakukan kroscek hasil perolehan suara sang Dr. “suaranya dalam perolehan hitungan sirekap justru berkurang” ujar Caleg bergelar Dr tersebut.
Baru seminggu berjalan proses penghitungan sirekap suaranya ikut anjlok berkurang. Kronologis kasus tersebut membuat dr tersebut menghubungi awak media. Saat di konfirmasi media “bisa kah Pak Dr membuktikan data temuan aneh bin ajaib tersebut? Menurut Narasumber bahwa data hasil kroscek di KPU sirekap sudah saya screenshoot sebagai bahan temuan saya, saya tidak bilang info hoax .Begini Kronologis, Paska pemilihan serentak Pilpres dan Caleg tepatnya pada tanggal 14 Februari tahun 2024” ujar sang caleg.
“Seminggu setelah proses berakhirnya pencoblosan mencoba mengkroscek hasil perolehan suara saya di sirekap situs KPU faktanya di kroscek sekitar pada tanggal 17 Februari 2024 perolehan suara yg masuk menurut data sirekap suara Dr. Khaidir S.OS.M.Si, Caleg no urut 6 dari partai Golkar tersebut memperoleh jumlah suara 128.
Sementara saat di kroscek untuk tanggal yang berbeda untuk tanggal 19 Februari 2024 perolehan suaranya naik signifikan ada sekitar perolehan 636. Selanjutnya setelah di kroscek perolehan suaranya tepatnya untuk di tanggal 22 Februari 2024 keterangan jumlah suara terdeteksi memperoleh raihan muncul menjadi 303 suara .
Berdasarkan hasil cek and ricek berarti suara saya justru berkurang ada sekitar 333” ujar Dr saat merasa kaget dan bercampur galau saat memberikan informasi ke pihak media. “Wajar lah Saya jadi pangling dan kagetlah dengan sistem kerja sirekap hasil perolehan suara saya kok bisa nyusep. Sementara sirekap baru seminggu bekerja mengupdate data sudah ada keanehan tersebut” Menurut caleg mantan dosen bergelar Dr. Khaidir S.SOS.M.Si .
Untuk mengklarifikasi fenomena aneh dan ajaib perolehan Dr.Khaidir, S.OS., M.SI. caleg anggota DPRD Provinsi Riau daerah pemilihan Rokan Hilir dari partai Golkar meminta kepada teman pers agar kasus ini dikonfirmasi ke pihak KPUD Rohil terkait carut marut temuan suaranya.
Apakah calon caleg yang lain juga menerima nasib yang sama dengan dirinya? “Saya tidak bisa berspekulasi, belum bisa berkomentar” ujar sang Dr dengan serius saat membahas kerjaan sistem sirekab tersebut.
Untuk mengklarifikasi temuan petaka suara raib tersebut di sistem sirekab suara Dr mantan dosen tersebut. Awak media mencoba mengkonfirmasi pihak institusi KPUD Rohil melalui anggota Ketua KPUD Rohil Eka Murlan. Hasil jawaban konfirmasi Eka Murlan sepertinya normatif-normatif saja.
Seperti adanya temuan suara caleg Dr.Khaidir.S.OS.M.Si suara Raihan ada yg berkurang alias raib akibat hitungan suara sirekab? Jawaban via whatshapp komisioner KPUD Rohil di antaranya ” kemaren tahapan msh d kecamatan Pak dan ada perbaikan data sirekap, karena pembacaan sirekap ada yang tidak sesuai.
Ada juga jawaban konfirmasi tersebut di jawab dasarnya PKPU 5 tahun 2024 tentang rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara dan penetapan hasil pemilihan umum. Sesuai pemugutan suara pemilihan 2024 publik di di resahkan dengan adanya perbedaan data yang tertera sistem sirekap dampaknya sangat luar biasa pilpres dan pilek 2024.(Tamrin)