Dumai – Riauindependen.co.id | Peserta pawai taaruf Kabupaten Siak pada ajang MTQ Riau ke-42 di kota dumai berlangsung meriah, dan penuh dengan keakraban saling sapa dan beramah tamah antar perwakilan khafilah kabupaten se-Provinsi Riau.
Panas terik menyengat siang minggu itu, tak menyurutkan penonton untuk menyaksikan aksi peserta karnaval dari kabupaten dan kota yang melintas.
Letih penonton dan tamu VIV terbayar sudah saat kafilah Siak melintas di panggung utama, pasalnya penonton terhibur dengan aksi kocak yang di lakoni Tengku Zulkarnain, dan kawan-kawan lewat teaterikal.
Tengku Zulkarnain, merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan berprestasi di stand up komedi tingkat nasional dan daerah khususnya provinsi riau.
“Sungguh terobati letih dan penat hilang tak terhiraukan dengan melihat penampilan kawan-kawan pecinta seni siak ini, wak Zul mewah ini memang cakap berlakon, menghibur dan mendidik,” ujar Bupati Alfedri di temui, minggu (21/4/2024).
Dari jok-joknya ada nasehat dan pesan tersirat di dalam pagelarannya. Tentu ini sebagai pengingat pemimpin selalu fokus dan mengedepankan pendidikan agama untuk anak-anak generasi penerus bangsa khusus daerah Siak
“Sebab siak ini telah tersohor dari zaman kerajaan sultan pertama dan terakhir selalu berpedoman dan berlandaskan budaya melayu seiring sejalan syariat islam hingga tercipta masyarakat bermoral dan berakhlak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pentingnya pendidikan agama sebab ini merupakan petuahnya orang tua terdahulu, sudah menanamkan pendidikan agama islam ditengah kehidupan masyarakat melayu di siak sri indrapura.
“Yaa, pesan yang tersirat tadi itu merupakan sebagai pengingat untuk kami sebagai pemimpin negeri. Pendidikan agama akan selalu menjadi dasar prioritas dan terdepan untuk anak-anak kampung di seluruh kabupaten siak,” sebutnya.
Tentunya, melalui beasiswa kurang mampu dan berprestasi sebagai penjamin pendidikan keagamaan dan kejuruan, yang akan melahirkan generasi islami. ini akan terus di lanjutan, bahkan akan di tingkatkan nominal penerimanya.
“Yang pasti program ini, sambungnya sudah berjalan dan sedang menempuh jenjang pendidikan di universitas Makkah, Madinah dan pulau jawa baik kejuruan maupun ilmu agama islam di negeri asalnya ulama tersohor negeri,” terangnya.
Dengan aksi kocak dan spontan nya wak zul “mewah-mewah” bersama kawan-kawan peragakan seorang murid belajar membaca Al Qur’an bak seorang murid kampung nan polos dengan keluguannya menarik perhatian penonton dan peserta terbesit, tertawa dan menyoraki kelucuan pelakon.
Diakhiri dengan nasehat oleh seorang alim ulama terdahulu dengan properti pedang dan jubah orang-orang terdahulu tunjuk ajar kepada murid-muridnya bagai mana mempelajari kitab Al Qur’an sebagai pedoman dan harus di pahami dan pelajari dengan mengaji.(r/da)