Siak | Riauindependen.co.id | Kampanye intervensi stunting serentak yang berlangsung secara nasional pada akhir juni lalu, memiliki target bagaimana pemerintah dapat mengukur tingkat kesehatan anak balita secara nasional.
Di kabupaten Siak sendiri, dari 14 kecamatan terdapat 30 ribu lebih balita, menjadi sasaran penimbangan dan target pelaksanaan penimbangan balitanya mencapai 100 persen.
“Terdapat lebih dari 30 ribu balita, se-kabupaten Siak, antara sasaran balita yang akan kita timbang dengan proses penimbangan yang dilakukan mencapai target 100 persen. Dan ini baru pertama sejak kabupaten berdiri,” kata Wakil Bupati Siak Husni Merza, saat menjadi pembina upacara senin bersama, di halaman kantor Bupati Siak, senin (8/7/2024).
Keberhasilan ini, tambah Husni berkat kerja keras dan sinergi, kolaborasi, dan komitmen terhadap tugas pokok dan fungsi suatu perangkat daerah.
Ia bilang, tidak ada yang tidak mungkin untuk di capai, akhirnya membawa Siak pada juara pertama penilaian tingkat provinsi aksi konvergensi penurunan stunting se-Provinsi Riau tahun 2024. Siak mengungguli dari 11 kabupaten/kota lain di Provinsi Riau.
“Alhamdulillah, Siak dari 12 kabupaten/Kota yang ada di provinsi Riau, yang awalnya kita dibawah, tahun 2024 kita meraih yang pertama 100 persen anak-anak balita kita diukur. Kami mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam capaian target tersebut,” kata dia.
Selain itu, kabupaten Siak juga menjadi satu-satunya Kabupaten di Provinsi Riau yang masuk dalam 15 besar penurun stunting terbaik tingkat nasional, berada di urutan ketiga setelah Provinsi Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Dengan kategori percepatan penurunan stunting kategori prevalensi.
“Karena Konvergensi kita terbaik 1 se Provinsi Riau 2024, kita juga masuk 15 terbaik nasional. Sehingga mengantarkan pak Bupati menerima penghargaan pada puncak peringatan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Semarang,” sebut Ketua TPPS Kabupaten Siak itu.
Atas capaian ini, Husni mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta membantu menurunkan angka stunting di kabupaten Siak, Terutama OPD terkait Dinas Kesehatan, DP3KB, Kepala Puskesmas, Kader Posyandu sebagai garda terdepan dan TPPS kabupaten Siak.
“Kami apresiasi ini, merupakan buah dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Siak. Dengan pencapaian ini, mari kita jadikan momentum untuk semakin bersemangat dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas di Kabupaten Siak,” kata dia lagi.
Di hadapan ASN, Husni mengajak terus mengembangkan program dan inovatif, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan makanan bergizi, rutin ke posyandu serta edukasi calon pengantin penting mencegah ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia, sehingga dapat mencegah stunting.
“Insyaallah, jika memang nanti hasil pengukuran serentak anak-anak balita ini, bisa dijadikan pengganti survey Standar Gizi Indonesia (SGI) tahun 2024 ini, maka saya yakin dan percaya apa yang menjadi keinginan kita bersama, prevalensi stunting yang kita targetkan menjadi satu digit, bisa tercapai. Sekarang kita masih 2 digit di angka 10,04 persen dan akan menuju 1 digit,” tandasnya.(r/*INF)