Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi, Stunting, Dan Pembangunan Infrastruktur Pjs Bupati Siak Indra Purnama Di Provinsi Riau

Pekanbaru | Riauindependen.co.id | Pjs Bupati Siak, Indra Purnama, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) terkait pengendalian inflasi, penanganan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, serta percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau. Rakor ini digelar di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, dan dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, Kamis (3/10/2024).

Dalam pertemuan ini, seluruh Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Riau hadir untuk melaporkan kondisi dan tantangan daerah masing-masing terkait isu-isu tersebut.

Pj Gubernur Riau menekankan pentingnya strategi yang tepat dan fleksibel dalam menangani inflasi, stunting, dan masalah kemiskinan ekstrem. Ia juga menyampaikan bahwa inflasi di Provinsi Riau terkendali dan bahkan mengalami deflasi selama empat bulan terakhir, yakni dari Juli hingga September 2024.

“Inflasi kita saat ini terkendali bahkan cenderung mendekati deflasi. Pemerintah harus memediasi antara produsen dan konsumen agar keseimbangan ini tetap terjaga,” ujar Rahman Hadi.

Terkait penanganan stunting, Pj Gubernur juga menekankan pentingnya penguatan program intervensi gizi bagi ibu hamil dan balita serta peran aktif posyandu di desa-desa. Hal ini menjadi salah satu fokus penting bagi beberapa daerah di Riau yang masih mengalami masalah stunting.

Indra Purnama dalam laporannya menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak untuk mengendalikan inflasi, salah satunya melalui panen raya padi di Kecamatan Bunga Raya pada 15 April 2024, dengan luas panen mencapai 1.600 hektar. Namun, ia menyebutkan adanya kendala pada harga Gabah Kering Panen (GKP), yang awalnya berada di angka Rp6.000/kg namun turun menjadi Rp5.300/kg setelah puncak panen.

Terkait penanganan stunting, Pjs Bupati Siak melaporkan bahwa Kabupaten Siak telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 22 persen pada 2022 menjadi 10,40 persen di tahun 2023, dengan penurunan sebesar 11,60 persen, yang merupakan penurunan tertinggi di Provinsi Riau. Strategi yang dilakukan termasuk meningkatkan kualitas data intervensi gizi, fokus pada pencegahan stunting baru, serta pendampingan kelompok sasaran seperti remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, dan anak usia 0-24 bulan.

Kabupaten Siak juga mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk Juara 1 Penilaian Kinerja Terbaik di Provinsi Riau dan penghargaan nasional dari BKKBN RI atas keberhasilannya menurunkan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.

Turut mendampingi Pjs Bupati Siak dalam Rakor tersebut adalah Sekretaris Daerah Arfan Usman, Kepala Dinas Kesehatan Beny Chairuddin, Kepala Dinas Sosial Wan Idris, dan Kepala Bappeda L. Budhi Yuwono.(r**)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *