Bupati Kampar Ahmad Yuzar: BUMD Harus Memberikan Keuntungan dan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat

Bangkinang Kota | Riauindependen.co.id | Sebanyak lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Kampar menggelar rapat koordinasi sekaligus ramah tamah dengan Bupati dan Wakil Bupati Kampar di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar pada Selasa (11/3/2025). Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja BUMD serta merumuskan langkah strategis guna meningkatkan kontribusi terhadap daerah.

Rapat ini dihadiri langsung oleh Bupati Kampar Ahmad Yuzar, S.Sos, MT, Wakil Bupati Kampar Dr. Misharti, S.Ag, M.Si, Sekretaris Daerah Kampar Hambali, SE, MH, serta Asisten II Suhermi, ST. Selain itu, turut hadir para Direktur Utama BUMD, antara lain Plt. Dirut PDAM Ismahyudin, SE, Dirut Kampar Aneka Karya Syafruddin, MH, Dirut BPR Syari’ah Berkah Dana Fadhililah Novra Waldy, dan Dirut PT. Bumi Kampar Sarana Energi Abdul Murhalib, SE.

Dalam arahannya, Bupati Ahmad Yuzar menekankan bahwa peran utama BUMD tidak hanya untuk memberikan keuntungan bagi daerah tetapi juga sebagai pelayan masyarakat. Ia menyatakan bahwa keberadaan BUMD harus mampu menyerap tenaga kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berkontribusi pada pembangunan di Kabupaten Kampar.

“Dari lima BUMD yang ada, masih terdapat beberapa yang belum berkembang bahkan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perlu adanya langkah strategis agar minimal dapat menyeimbangkan operasionalnya sebelum mencapai keuntungan. Hal ini penting agar tidak ada karyawan yang dirumahkan dan perusahaan tetap dapat berkontribusi bagi daerah. Manajemen harus aktif berinovasi serta meningkatkan koordinasi guna memperbaiki kinerja keuangan,” tegas Ahmad Yuzar.

Ia juga menyoroti penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Kampar dalam beberapa perusahaan daerah, seperti BPR Sarimadu, BPRS Dana Fadhililah, Kampar Aneka Karya, Kampar Sarana Energi, dan PDAM Tirta Kampar.

Sementara itu, Wakil Bupati Dr. Misharti dalam sambutannya menegaskan bahwa target utama dalam bisnis adalah keuntungan. Namun, mengingat BUMD merupakan bisnis milik pemerintah, maka aspek pelayanan masyarakat juga harus diperhatikan. Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap semua BUMD, terutama BPR Sarimadu dan Perumda Tirta Kampar, guna mencari solusi dan langkah konkret ke depan.

Asisten II Suhermi dalam laporannya menyampaikan kondisi terkini lima BUMD dan dua perusahaan patungan yang menerima penyertaan modal dari Pemkab Kampar.

Beberapa di antaranya masih mengalami kendala finansial:
1. BPR Sarimadu : Modal awal Rp 32 miliar dengan pembagian hasil 100%, namun masih mengalami kerugian.
2. Perumda Kampar Aneka Karya : Modal awal Rp 15,26 miliar dengan pembagian hasil 100%.
3. BPR Syariah Berkah Dana Fadhililah : Modal awal Rp 3,4 miliar dengan pendapatan 76,41%, dan pendapatan tahun ini diperkirakan sekitar Rp 600 juta.
4. Perumdam Tirta Kampar : Modal awal Rp 32 miliar dengan pendapatan 10,15%.
5. PT. Bumi Kampar Sarana Energi : BUMD di sektor migas.

Selain itu, terdapat dua perusahaan patungan yang menerima penyertaan modal, yaitu: PT. Bank Riau Syariah : Modal disetor 105,18% dengan pendapatan 8,07%; PT. Bumi Siak Pusako**: Modal Rp 15 miliar dengan pendapatan 6,02%.

Melalui pertemuan ini, diharapkan BUMD di Kabupaten Kampar dapat melakukan evaluasi menyeluruh, meningkatkan efektivitas operasional, serta memastikan bahwa keberadaannya memberikan manfaat nyata bagi daerah dan masyarakat.**/red




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *