Panipahan (Rohil) – riauindependen.co.id | Organisasi Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Pasir Limau Kapas (Hppmp) Pekanbaru dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Pasir Limau Kapas (Ipmp) Medan mengecam keras perusahaan yang menaungi Buss Galant dan meminta agar di non aktifkannya transportasi Buss Galant dan angkat kaki dari Panipahan.
Pasalnya, atas musibah kecelakaan yang sering memakan korban yang diduga akibat dari ugal ugalannya supir dan keadaan Buss Galant rute Panipahan medan yang tidak lagi layak pakai.
Menurut Akas Virmandi selaku ketua umum Hppmp, Buss Galant yang dimaksud adalah transportasi rute Panipahan Medan yang berlokasi diwilayah kepenghuluan Panipahan Darat, jalan bundaran Jecamatan Pasir limau kapas.
Dia juga menjelaskan, Loket Galant yang sudah berdiri puluhan tahun itu diduga tidak pernah dimanajemen perusahaan Galant dengan baik. dugaan ini didasari karena seringnya terjadi kecelakaan yang disebabkan dari tindakan ugal ugalan sang supir bus, yang berakibat pada tingkat kecelakaan yang kian hari kian bertambah
” Maka sebagai bentuk duka atas meninggalnya salah satu warga Panipahan pada musibah kecelakaan yang terjadi pada sekitaran pukul : 05.00 WIB subuh tadi yang berlokasi di daerah rantau, membuat kami meminta Camat Pasir Limau Kapas dan penghulu Panipahan Darat untuk membuat sanksi administrasi kepada Buss Galant agar di non aktifkan supaya tidak lagi beroperasi di Panipahan,” Pintanya.
Akas mengungkapkan, bahwa kecelakaan yang menimpa masyarakat Panipahan Hari ni adalah kecelakaan yang telah terjadi untuk yang kesekiaan kalinya.
Parahnya lagi kata Akas kecelakaan yang terjadi bukan saja masyarakat melainkan juga sering terjadi pada pelajar (Mahasiswa) yang berangkat untuk berkuliah ke Medan.
” Maka untuk mengantisipasi akan korban – korban selanjutnya kita harap Camat Lasir Limau Kapas dan Penghulu Panipahan Darat selaku pemilik wilayah dapat memberikan sanksi tegas untuk menon aktifkan Buss Galant tersebut,”Tegasnya kepada Media ini Minggu 02 Oktober 2022.
Sementara itu Zaki selaku ketua umum Ipmp Medan mengatakan bahwa mereka selaku organisasi Panipahan yang berkuliah dimedan akan menindak lanjuti persoalan itu ke Perusahaan Buss Galant agar mengeluarkan Jasa Raharjanya bagi keluarga korban yang ditimpa musibah atas meninggalnya salah satu Anak maupun ibu dari seorang anak yang sudah ditinggalkan tersebut.
” Kami meminta untuk mengevaluasi manajemen transportasi yang mereka miliki agar tidak terulang pada daerah lain. Selain itu kami juga meminta Buss Galant rute Panipahan untuk angkat kaki dari Panipahan” Ungkapnya.
Zaki menambahkan, terkait antisipasi pengganti Buss rute Panipahan Medan pihaknya akan menyurati Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatra Utara untuk turut mengevaluasi kinerja dan memberikan sanksi pada perusahaan Buss Galant tersebut.
“Dan Kami juga akan meminta untuk mencarikan perusahaan nilain sebagai pengganti transportasi rute Panipahan Medan yang akan beroperasi kedepan,” Pungkasnya.(tamrin)