Inhil | Riauindependen.co.id | Jalan jembatan kayu itu yang merupakan akses warga satu-satunya menuju pasar dan sekolah di Desa Surayya Mandiri Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengalami kerusakan berat.
Kondisi kerusakan berat ini terjadi telah bertahun-tahun, bahkan diketahui pernah terjadi insiden seorang pelajar terjatuh akibat jalan jerambah (jembatan) yang berada di Parit Rembayan Surayya RT 06 RW 02 Desa Surayya ambruk alias runtuh.
Kepala Desa Surayya Suardi, saat dihubungi ARB Indonesia menyampaikan bahwa status jalan jerambah kayu tersebut merupakan kewenangan pemerintah desa setempat, dan memang diakuinya, kondisi kerusakan itu sudah cukup lama terjadi, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa pun sudah rusah dan ambuk, ungkapnya.
“Selama saya menjabat, sudah 3 kali saya mengusulkan pembangunan jalan tersebut. Memang status jalan tersebut adalah kewenangan desa, akan tetapi anggaran desa tidak mampu untuk membangun jalan jerambah yang memiliki panjang 500 meter tersebut,” tutur Suardi, Sabtu (11/2/2023).
“Maka dari itu, melalui musrenbang desa kami terus mengutamakan pembangunan jalan ini sebagai usulan skala prioritas desa kami. Sebab ini merupakan akses satu-satunya yang sering dilalui masyarakat serta para siswa MI dan SMA,” tambahnya.
Pada tahun 2023 ini lanjut Suardi, pemerintah desa kembali mengusulkan untuk pembangunan jalan jerambah kayu tersebut menjadi jalan beton untuk realisasi di tahun 2024.
“Anggaran untuk pembangunan jalan beton yang telah kami usulkan melalui Musrenbang tahun ini sebesar Rp 1,3 Miliar. Semoga usulan kami di tahun ini bisa terealisasi di tahun depan nantinya,” imbuhnya.
Sejauh ini kata Suardi, demi keberlangsungan agar akses jalan tersebut tetap bisa di gunakan oleh masyarakat, perbaikan-perbaikan jerambah kayu telah dilakukan melalui swadaya masyarakat.
“Perbaikan darurat melalui swadaya masyarakat sudah pernah kita lakukan agar jalan tersebut tetap bisa dilalui oleh para pelajar dan warga,” akhirinya.
Sementara itu Camat Mandah, Ns Matzen, M.Si.,MM. Kes saat di hubungi ARB Indonesia juga menyatakan bahwa jalan jerambah tersebut telah di usulkan ke Musrenbang. Hal itu dikarenakan dana desa tidak sanggup untuk mengcover pembangunan jerambah tersebut. “Kemaren saat Musrenbang desa sudah kita usulkan untuk kegiatan prioritas ke tingkat kabupaten. Saya juga telah melihat kelokasi, memang sudah parah kondisinya,” ungkap Matzen. (tamrin)