Lampung | riauindependen.co.id | Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengadakan pameran Lomba Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTGN), pesta seni dan budaya, lomba cepat tepat nusantara, serta memamerkan produk UMKM dari seluruh Indonesia dimulai dari tanggal 01 Juni sampai dengan 11 Juni 2023 di Bandar Lampung.
Selain ajang tersebut, Kemendes PDTT juga memberikan penghargaan kepada kepala daerah dan posyantek desa yang berprestasi di bidang teknologi tepat guna.
Pada ajang GTTGN XXIV Tingkat Nasional Tahun 2023 tersebut, Bupati Pelalawan H. Zukri yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Pelalawan Drs Novri Wahyudi menerima penghargaan dari Kemendes PDTT atas Kontribusi dan Kerja Keras Dalam Membina Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Rabu (7/6/2023).
Selain bupati, Kabupaten Pelalawan berhasil meraih prestasi Juara Harapan untuk Kategori Posyantek Desa Berprestasi yang diraih oleh Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Primadona Desa Lubuk Ogong, Kecamatan Bandar Sei Kijang.
Posyantek merupakan lembaga kemasyarakatan di kecamatan yang memberikan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat Guna.
Acara yang mengusung tema “Inovasi Tiada Henti, Menguatkan Daya Saing Desa dan Menyejahterakan Warga” di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Kota Bandar Lampung ini dibuka secara langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd dan dihadiri oleh Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia, Kadis DPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Para Pejabat Kementerian/LPNK terkait, para peserta Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG), Forkopimda, Camat, dan lainnya menjadi ajang tukar menukar informasi dan promosi terkait dengan teknologi inovasi dari berbagai desa.
Dalam sambutanya Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menegaskan pentingnya teknologi tepat guna dalam pembangunan desa.
“Teknologi tepat guna diharapkan bisa mengolah semua potensi yang ada di desa. Desa haruslah terus belajar teknologi tepat guna dengan tetap menjaga budaya lokal. Oleh karena itu dana desa digunakan juga untuk pelatihan dan pengadaan teknologi tepat guna. Utamanya yang dibutuhkan pelaku usaha di desa. Hal ini berkesesuaian dengan SDGs Desa tujuan ke-18, yakni kelembagaan desa dinamis, budaya desa adaptif.” tutur Menteri. **(t/ Advetorial)