Pelalawan – riauindependen.co.id | Menyambut bulan Suci Ramadhan 1445 H 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan melaksanakan prosesi adat Mandi Belimau Sultan yang dilaksanakan di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan Provinsi Riau, Selasa (5/3/2024).
Dengan mandi Belimau Sultan adalah tradisi turun temurun Kerajaan Pelalawan yang bermakna mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kesultanan Pelalawan atau Kerajaan Pelalawan (1725 M-1946 M) yang sekarang terletak di Kabupaten Pelalawan adalah salah satu kerajaan melayu yang pernah berdiri di Riau, dan turut serta dalam mewarisi budaya melayu dan islam di riau dan sekitarnya. Maka prosesi dimulai dari menjemput pewaris Kerajaan Pelalawan oleh sejumlah pengawal berbaju adat dan kemudian diarak untuk melaksanakan shalat berjemaah.
Sebelum itu, Sultan Pelalawan mengambil wudhu di sebuah telaga yang dikhususkan bagi keluarga kerajaan yang disebut dengan Talago Nago. Usai shalat, Sultan Pelalawan memimpin rombongan untuk berziarah ke pemakaman pendahulunya, yang tidak jauh dari masjid. Kemudian dilanjutkan makan bersama dengan tamu undangan dan masyarakat sekitar di Istana Sayap.
Acara kemudian dilanjutkan dengan acara tahlil bianyut (tahlil berhanyut) yang dilaksanakan dial iran sungai Kampar, dilanjutkan dengan puncak acara yaitu prosesi Mandi Belimau Sultan yang ditandai dengan penyiraman air dari akar dan bunga dicampur jeruk nipis kepada kepala suku ataupun tokoh adat. Penyiraman ini sebagai lambang penyucian diri sebelum memasuki Ramadhan.
Bupati Pelalawan H. Zukri Misran yang bergelar adat Datuk Seri Setia Amanah juga mengikuti prosesi tersebut. Dalam sambutannya, Bupati Zukri menyampaikan harapannya agar tradisi turun temurun ini harus terus dilestarikan. “Memasuki bulan Ramadhan, semoga kita semua memiliki hati yang bersih agar kita dapat menjalankan ibadah di bulan Suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketaqwaan. Belimau Sultan ini adalah tradisi yang harus terus kita jaga, tradisi yang tidak boleh lapuk di tengah panas.” ungkapnya.
“Tradisi ini tidak boleh hilang ditelan bumi, maka tradisi ini harus betul-betul dijaga dan semoga dari tahun ketahun kita bisa menjaga dan membuat tradisi ini semakin lebih baik, karena tradisi ini merupakan tradisi turun temurun dari datuk-datuk dan raja-raja kita.” tambahnya.
Zukri menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pelalawan akan berencana menjadikan Pelalawan sebagai pusat budaya di Riau, di Indonesia bahkan di dunia. “Pemerintah Kabupaten Pelalawan akan terus menjaga tradisi ini, dan bahkan Pemerintah Kabupaten Pelalawan berencana menjadikan Pelalawan ini menjadi pusat budaya di Riau, di Indonesia bahkan di dunia.” katanya.
“Insyaa Allah kawasan Istana Sayap ini akan ditata kembali oleh pemerintah. Namun semua niat dan rencana ini butuh dukungan dari kita semua. Tahun ini Pemerintah akan mulai menjadikan Istana Sayap menjadi pusat wisata edukasi bagi anak-anak sekolah, dan akan menyediakan bus gratis bagi sekolah se-Kabupaten Pelalawan yang ingin berwisata ke Istana Sayap.”tuturnya.(r/*mc)